dr. Ribka Ciptaning: Kader PDIP Jangan Pernah Jauhi Rakyat

Kuningan, IB

“Ingat kita besar bukan karena birokrat dan penguasa, melainkan karena kekuatan rakyat. Untuk itu jangan pernah ada kader PDI Perjuangan menjauhi masyarakat,” kata dr. Ribka Ciptaning, Ketua Komisi IX DPR RI saat HUT PDIP ke 37 dan pembukaan Konfercab DPC PDIP Kab. Kuningan, di GOR Ewangga, Minggu (10/1).

Dokter Ribka mengatakan, PDIP dibangun dengan darah dan air mata. “Kita berjuang melawan rezim otoriter Orde Baru. Sekarang enak, masuk partai karena ingin jadi caleg, bupati atau walikota,” katanya.

Ia menuturkan kisah pahitnya sebagai kader PDIP dengan berpegang teguh pada dasar idiologi Pancasila 1 Juni 1945. “Saya merupakan alumni Fakultas Kedokteran UI. Meneruskan S.2 di Polda dan S.3 di BIN (Badan Intelijen Negara),” jelasnya.

Karir politiknya, diawali dengan menjadi Korcam di Kabupaten Tanggerang, kemudian menjadi pengurus DPC Tanggerang. Merangkak naik menjadi pengurus DPD PDIP Jabar tahun 2000, dan pada tahun 2005 seiring pemekaran Provinsi Banten, Ia menjadi pengurus DPD PDIP Banten. Tahun 2004 dipercaya menjadi anggota DPRD RI, bahkan kini dipercaya menjadi ketua Komisi IX DPR RI.

Sebagai ketua Komisi IX, Ia kukuh memperjuangkan rumah sakit tanpa kelas dan murah. Ini karena kesehatan merupakan hak rakyat. Dan rakyat tidak boleh dibeda-bedakan.

HUT PDI Perjuangan ke 37 plus pembukaan Konfercab PDIP Kab. Kuningan dan pelaksanaan Konfercab dilakukan di tempat berbeda. Untuk Konfercab dilaksanakan di Wisma Permata. Dalam Konfercab, H. Acep Purnama, SH berhasil mempertahankan tahtanya sebagai ketua DPC PDIP. Selama periode 2010-2015, Ia akan didampingi pengurus lainnya diantaranya Wakil Ketua Rana Suparman, S.Sos, Sekretaris Tresnadi dan Bendahara Bidan Hj. Eli Rusliati.

Turut hadir, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, Wakil Bupati Kuningan Drs. H. Momon Rochmana, MM, Kapolres Kuningan AKBP H. Nurullah SH, MH (kini Kapolres Sumedang), Wakil Ketua DPD PDIP Jabar Ayi Vivananda, S.Sos, pimpinan parpol, ormas, ketua KPU, pengurus DPC, PAC dan ranting PDIP, Muslimat NU, dan Ketua Tanfidziah PCNU Kab. Kuningan HR Mahmud Silahudin.

Ketua DPC PDIP Kab. Kuningan, H. Acep Purnama, SH mengaku tak ragu lagi atas kepercayaan besar dari masyarakat terhadap partai yang dipimpinnya. Dia sempat menyebutkan adanya kader partai yang menjaga jarak dengan masyarakat. “Perilaku menjauhi rakyat merupakan tindakan tidak terpuji. Karena partai kita berbasiskan kerakyatan, keadilan sosial dan mengakui keanekaragaman suku, agama dan ras,” terang Acep.

Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda, S.Sos, mengungkapkan ada tiga indikator dalam melaksanakan pembangun-an yang disebut IPM (indek pembangunan manusia) meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan peningkatan daya beli, dengan harapan meningkatnya taraf hidup masyarakat.

Menurut Aang, sebagai partai pemegang suara terbanyak, PDIP telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pembangunan dan upaya menciptakan suasana yang kondusif. Mereka juga mampu menyalurkan aspirasi masyarakat secara konstitusional dalam rangka kebijakan daerah.

Selaku Depercab, Ia mengaku sering memberikan masukan agar partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran ini mampu memenangkan setiap momen politik, mulai Pilkada, Pilpres dan Pileg. “Sebagai kader senior, Saya sering menjadi pananyaan (tempat bertanya) bagi kader muda. Karena itu, PDIP harus mampu mendulang suara lebih banyak dari partai lainnya. Bandingkan saja, pada Pileg 2014 mendatang, PAN sudah menargetkan 20% dan Golkar 30%. Kita jangan kalah oleh mereka,” tegas Aang.

Kader dan simpatisan PDIP, kata Aang, harus bangga, Kuningan yang dulu jelek sekarang berubah lebih bagus, yang tadinya tidak punya sekarang punya. “Itu karena kepemimpinan kader PDIP yang bagus. Ke depannya (2013, red) Kuningan harus dipimpin oleh kader PDIP lagi. Saya sendiri bersama Pak Momon pada Pilkada lalu berhasil meraih suara 74%, karena kader PDIP benar-benar membangun Kuningan,” tandasnya.

Aang meminta agar PDIP bisa memenangkan kompetisi (pemilihan umum) secara sehat, karena di Kuningan belum pernah ada konflik secara fisik. Tidak ada kata lain, pengurus DPC 2010-2015 harus punya komitmen, dan kemampuan menjaga keharmonisan. Salah satu komitmen dan sikap tegas ditunjukkan Ketua Umum DPP PDIP, Hj. Megawati Soekarnputri.

“Demi Allah Saya bangga, ketika Ibu Mega menolak kadernya untuk duduk menjadi menteri. Ini menunjukkan sikap yang tegas dan tidak pernah goyah,” ungkap Aang.

Wakil Ketua DPD PDIP Jabar, Ayi Vivananda, S.Sos mengawali orasinya dengan bertanya, apa yang menyebabkan kita tetap bertahan? Dijawabnya, karena roh kita kerakyatan. Oleh karena itu, harapnya, konsolidasi kader, program, personal harus ditingkatkan agar menang dalam Pemilu mendatang.

“Kita harus malu, sebagai negara yang kaya dan besar, tapi kacang kedelai saja harus impor dari AS. Jeruk, anggur, apel dari luar negeri. Ini karena SDM kita kalah saing,” kata Wakil Walikota Bandung ini.

Bahkan, lanjutnya, pada 2010 ini menurut informasi dari HKTI, 80 komoditas akan masuk dari China tanpa pajak. Puluhan ribu pabrik akan bangkrut dan jutaan buruh akan menganggur. Begitu pula dalam sektor pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM, sangat ironi. Meski SD dan SMP gratis, tapi biaya di SMA dan perguruan tinggi mahal.

Dampaknya, terlihat dari contoh, ketika orang Australia bekerja di Indonesia,mereka langsung mendapatkan posisi manajer. Namun manakala orang kita mau menjadi TKI, hanya menjadi pembantu rumah tangga saja. Begitu pula mau berobat betapa mahalnya dan menjadi beban rakyat. (tan)

5 tanggapan untuk “dr. Ribka Ciptaning: Kader PDIP Jangan Pernah Jauhi Rakyat”

  1. saya sangat setuju dengan program atau konsep ibu dokter.
    saya minta tolong bapak saya sakit jantung,tp kami kurang mampu.
    mohon supaya bpk saya dirawat di rumah sakit yang ibu kelola dan atau saya minta bantuan dokter..
    trims..

  2. saya butuh buku judulnya “Aku bangga sebagai anak PKI”
    bagaimana untuk mendapatkannya? karena tidak ada di toko bukus

Tinggalkan komentar