Cilebak, IB
Jumlah guru berstatus PNS (pegawai negeri sipil) di lingkungan UPTD Pendidikan Kec. Cilebak Kab. Kuningan belum ideal. Pasalnya, hampir di tiap SD (sekolah dasar) di daerah ujung selatan Kuningan ini, jumlahnya hanya tiga atau empat orang, itupun termasuk kepala sekolah.
“Dari 12 SD yang tersebar di tujuh desa, guru PNS-nya rata-rata hanya tiga hingga empat orang. Terbanyak adalah di SDN 1 Cilebak yang punya lima guru PNS, namun itu juga termasuk kepala sekolahnya,” terang Kepala UPTD Pendidikan Kec. Cilebak, Gurniawati, S.Pd., Rabu pertengahan Agustus lalu.
Idealnya jumlah guru PNS di sebuah SD, menurut Gurniawati, adalah sembilan orang, ditambah satu kepala dan satu penjaga sekolah. Sedangkan di wilayahnya masih jauh dari sebutan ideal. Mungkin kondisi ini akan sama dengan kecamatan tetangganya, Subang dan Selajambe.
Apa solusinya? Menurut Gurniawati solusinya adalah mengangkat tenaga honorer khususnya warga Cilebak menjadi PNS. Hal ini karena jarang sekali guru dari luar Cilebak, apalagi dari wilayah perkotaan yang merasa betah tinggal di sana. “Khusus untuk daerah Cilebak, saya rasa guru harus asli orang sini. Atau minimal dari tetangga kecamatan yang dekat. Masalahnya, guru dari luar terlihat jarang yang betah,” ungkapnya.
Disebutkan Gurniawati, selain masalah tersebut, jalan yang mulai rusak kini menjadi penghambat majunya dunia pendidikan di Cilebak. “Di Cilebak kan letak geografisnya berbukit-bukit, jadi jika ditambah dengan kondisi jalan yang rusak maka siswa khususnya akan merasa kesulitan untuk menuju tempatnya menimba ilmu. Begitu pula dengan para guru. Kami mohon pemerintah bisa memper-hatikannya,” katanya. (kies)