Arsip Kategori: edisi 131

Guru PNS di SD Cilebak Kurang

Cilebak, IB

Jumlah guru berstatus PNS (pegawai negeri sipil) di lingkungan UPTD Pendidikan Kec. Cilebak Kab. Kuningan belum ideal. Pasalnya, hampir di tiap SD (sekolah dasar) di daerah ujung selatan Kuningan ini, jumlahnya hanya tiga atau empat orang, itupun termasuk kepala sekolah.

“Dari 12 SD yang tersebar di tujuh desa, guru PNS-nya rata-rata hanya tiga hingga empat orang. Terbanyak adalah di SDN 1 Cilebak yang punya lima guru PNS, namun itu juga termasuk kepala sekolahnya,” terang Kepala UPTD Pendidikan Kec. Cilebak, Gurniawati, S.Pd., Rabu pertengahan Agustus lalu.

Idealnya jumlah guru PNS di sebuah SD, menurut Gurniawati, adalah sembilan orang, ditambah satu kepala dan satu penjaga sekolah. Sedangkan di wilayahnya masih jauh dari sebutan ideal. Mungkin kondisi ini akan sama dengan kecamatan tetangganya, Subang dan Selajambe.

Apa solusinya? Menurut Gurniawati solusinya adalah mengangkat tenaga honorer khususnya warga Cilebak menjadi PNS. Hal ini karena jarang sekali guru dari luar Cilebak, apalagi dari wilayah perkotaan yang merasa betah tinggal di sana. “Khusus untuk daerah Cilebak, saya rasa guru harus asli orang sini. Atau minimal dari tetangga kecamatan yang dekat. Masalahnya, guru dari luar terlihat jarang yang betah,” ungkapnya.

Disebutkan Gurniawati, selain masalah tersebut, jalan yang mulai rusak kini menjadi penghambat majunya dunia pendidikan di Cilebak. “Di Cilebak kan letak geografisnya berbukit-bukit, jadi jika ditambah dengan kondisi jalan yang rusak maka siswa khususnya akan merasa kesulitan untuk menuju tempatnya menimba ilmu. Begitu pula dengan para guru. Kami mohon pemerintah bisa memper-hatikannya,” katanya. (kies)

Lima Hal Jaga Eksistensi Gerakan Pramuka

Cilimus, IB

Tercapainya visi dan misi gerakan pramuka yakni mempersiapkan para pemimpin bangsa yang memiliki keperibadian dan akhlak mulia, tentunya harus bisa dipertahankan dan bahkan lebih ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, diperlukan sedikitnya lima hal untuk memantapkan eksistensi gerakan pramuka tersebut.

Demikian disampaikan Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda saat membacakan sambutan Ketua Nasional Gerakan Pramuka, pada acara HUT Pramuka ke 48 di Open Space Gallery Linggarjati Kecamatan Cilimus, Jumat (14/8) lalu. Hadir dalam acara Wabup H. Momon Rochmana, Kapolres AKBP Nurullah, Dandim Arm. Mulyono, para pimpinan SKPD Kab. Kuningan, camat Cilimus dan muspika, serta kades se-Kec. Cilimus.

Dikatakan Bupati, lima hal itu antara lain adalah penetapan Pancasila sebagai sumber nilai pendidikan kepramukaan, penetapan gerakan pramuka sebagai satu wadah otonomi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan, dan penetapan APBN, APBD, sebagai bagian sumber dana gerakan pramuka. Lainnya, penetapan pertanggungjawaban kepengerusan kepada presiden RI sebagai pramuka utama dan penetapan prinsip dasar kode kehormatan sebagai unsur pokok dalam pendidikan kepramukaan.

Menurut Bupati, revitalisasi gerakan pramuka telah berjalan selama tiga tahun. Sebagaimana diketahui, revitalisasi itu merupakan satu pilar pendidikan kaum muda Indonesia. “Tujuan revitalisasi gerakan pramuka ini adalah untuk memantapkan konsistensi gerakan pramuka, serta untuk mengingatkan fungsi gerakan pramuka,” ucapnya.

Dalam tiga tahun terakhir, lanjut Bupati, revitalisasi ini telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan. “Secara bertahap tetapi pasti, citra dan kinerja gerakan pramuka nampak semakin baik,” katanya. (rml)

Siswa SMPN 1 Cibeureum Stabil

Cibeureum, IB

Kepala SMP Negeri 1 Cibeureum, Zainal Asikin, S.Pd mengaku ada peningkatan jumlah siswa yang melanjutkan ke SMP. “Ini merupakan dampak positif adanya program pendidikan gratis di SMP dan MTs dalam rangka percepatan penuntasan wajib belajar sembilan tahun di Kabupaten Kuningan,” kata Zainal di ruang kerjanya, Senin lalu.

Hampir semua siswa dari delapan SD di rayon Cimara melanjutkan ke SMPN 1 Cibeureum dan sebagian kecil melanjutkan ke MTs Sindangjawa. Dirinya merasa bangga atas apresiasi dari para orang tua yang telah merespon baik untuk melanjutkan anaknya ke jenjang SMP, kendati di sekolahnya jumlah siswa ada sedikit penurunan, namun secara umum masih stabil. “Tahun lalu masih menerima 161 siswa, sedangkan tahun ini hanya 157 dari jumlah total 441 siswa,” terang Ikin.

Untuk membina siswa sejumlah 441 orang itu, dirinya bersama 19 orang guru bertekad memberikan didikan seoptimal mungkin. Hal itu agar siswanya dapat berprestasi. Sedangkan terkait fasilitas belajar, dia mengaku sudah cukup. Tetapi demi kenyamanan masih memerlukan pagar sekolah. (tan)

SMPN 2 Cigugur Utamakan Pembinaan Mental dan Akhlak

Cigugur, IB

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Cigugur Kecamatan Cigugur, menerapkan program fungsionalisasi sarana ibadah untuk membentuk mental dan akhlak siswa. Sarana dimaksud adalah mushola, yang secara berkesinambungan dipakai untuk kegiatan shalat dzuhur dan shalat Jumat, juga untuk kegiatan keagamaan rutin lainnya.

Kepala SMPN 2 Cigugur, Nana Rusmana, S.Pd mengatakan, fungsionalisasi mushola ini dimaksudkan agar siswa tidak terjun kepada perilaku yang kurang baik, semisal penyalahgunaan narkoba. “Untuk mengantisipasi perilaku kurang baik siswa, maka kami utamakan pembinaan mental dan akhlaknya,” katanya.

Selain itu, sekolah yang berlokasi di Desa Cileuleuy Kecamatan Cigugur ini pun sejak berdirinya telah menerapkan strategi penataan lingkungan yang asri dan gerakan K6 (kebersihan, keamanan, keindahan, kekeluargaan, kerindangan dan ketertiban). “Sesuai misi terwujudnya lingkungan asri, kami menyerukan kepada siswa untuk tetap menjaga dan memelihara lingkungan sekolah untuk tetap rindang dan sehat. Langkahnya dengan melakukan opsih dan penataan taman,” terangnya.

Sejak memangku jabatan satu tahun lalu, Nana berujar, sekolahnya menerapkan disiplin kerja dengan menguasasi ilmu pengetahuan dan keterampilan profesionalisme sebagai dasar pelayanan edukatif yang memuaskan bagi para peserta didik. Dengan demikian, maka siswa sejumlah 196 orang dapat terlayani dengan baik.

Ditanya soal kendala dalam melaksanakan tugasnya, Nana menyebutkan, warga SMPN 2 Cigugur mengeluh karena kondisi jalan menuju sekolahnya rusak. “Jalan menuju sekolah kami sekira 800 meter dari jalan umum perlu segera diperbaiki,” harapnya. (CS)

Seluruh MI Swasta Dapat Rehab

Kuningan, IB

Tujuh puluh tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta di lingkungan Kantor Departeman Agama Kabupaten Kuningan dapat bantuan secara berpariatif. Menurut Kepala Kandepag Kuningan, Drs. H. Encu Sukat WS, untuk lima MI Negeri rehab telah dialokasikan dalam DIPA pusat.

“Seluruh MI swasta mendapat bantuan rehab sebesar Rp. 9.882.000.000. Ini merupakan komitmen Kanwil Depag Provinsi Jawa Barat untuk menuntaskan rehab seluruh MI baik swasta maupun negeri pada tahun ini,” terang H. Encu, Senin (24/8) lalu.

Total dana yang dikucurkan mencapai Rp. 9,882.000.000. untuk 108 lokal dengan alokasi Rp. 91,5 per lokal. Di Depag kemungkinan pengucuran akan dilakukan bergiliran. Bila tahun ini fokus untuk MI swasta, mungkin tahun depan untuk MTs swasta, dan berikutnya MA swasta. Untuk pelaksanaan rehab dilakukan oleh Komite Sekolah.

Atas bantuan yang telah dikucurkan, Ia berharap bila satu MI dapat bantuan dua lokal agar dikembangkan menjadi tiga lokal atau sesuai kebutuhan, tanpa mengesampingkan kualitas pekerjaan. Bantuan rehab untuk medrasah ini diutamakan untuk membangun fisik. Penggunaannya disesuaikan dengan RAB (rencana anggaran belanja) sekolah yang bersangkutan. Boleh untuk ganti atap, lantai, kusen, dan lain-lain.

Salah satu sekolah yang pernah dikunjungi IB yakni MI Sindangjawa Kec. Kadugede. Kepala MI Sindangjawa, Mahrudin, Ama didampingi Guru Edi Junaedi, S.Ag menjelaskan, sebagai sekolah swasta, sekolah ini telah merintis pindah ke lokasi baru (sekarang, red) pada 2003. Mengalihkan dari semula di sekitar masjid desa ke sawah.

“Alhamdulillah secara bertahap bisa selesai. Tahun ini dapat rehab satu lokal untuk memperbaiki atas, memindahkan tembok, dan membuat kusen yang sudah ropok dengan kusen baru dari beton. Kontruksi non beton. Di lokasi sekolah dulu tidak wajar, selain sempit juga dekat jurang,” jelasnya.

Edi Rohedi Kasi Urais

Edi Rohedi S.Ag kini dipercaya mengisi formasi sebagai Kasi Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Depag Kab. Kuningan. Mantan Kepala KUA Kuningan dan Ciawigebang ini, mengisi formasi yang ditinggalkan Drs. H. Oding Aminudin karena pensiun.

Pelantikan dilaksanakan oleh Kepala Kandepag Kuningan, Drs. H. Encu Sukat WS, MA di Aula Depag, Senin (31/8). Selain Edi, dilantik pula Sarbini, S.Ag sebagai kepala KUA Kuningan (sebelumnya kepala KUA Lebakwangi). Posisi Sarbini diganti Abdul Aziz dari KUA Cimahi. Sementara untuk mengisi posisi Abdul Azis diisi  debutan baru, Nazmudin yang promosi dari staf  KUA Cidahu. (tan)

MI Cigadung Juga Direhab

Cigugur, IB

MI PUI Cigadung Kecamatan Cigugur kini tengah melakukan pembenahan dalam rangka mengoptimalkan gairah belajar. Pembenahan dimaksud adalah melakukan rehab yang dananya bersumber dari bantuan Kanwil Depag sebesar Rp. 91,7 juta.

Kepala MI PUI Cigadung, Udin Hendratna mengatakan, rehab yang dilakukan itu meliputi penggantian kusen  dan pemasangan keramik di enam kelas.

Udin berterima kasih kepada orang tua murid, Komite Sekolah dan semua yang terkait dalam pelaksanaan rehab. Dia juga optimis setelah dibenahinya sarana yang ada ini akan menambah gairah dan semangat para muridnya untuk meningkatkan prestasi belajarnya. “Selain itu, para guru juga akan merasa betah dan terpacu untuk meningkatkan prestasi dan kinerjanya,” katanya, pekan lalu. (CS)

Masjid Berubah Jadi Prioritas

Darma, IB

Kendati rehab Masjid Al Ikhlas Desa Cimenga Kec. Darma tak diprioritaskan dalam rencana pembangunan sebelumnya, namun mengingat betapa pentingnya keberadaan sarana ibadah, akhirnya dilakukan, bahkan secara total. “Meski sebelumnya bukan prioritas, tetapi rehab total masjid di puseur dayeuh ini akhirnya jadi prioritas,” kata Kuwu Cimenga, Tar Oyo (57), di ruang kerjanya, Rabu  pertengahan Agustus lalu.

Rehab masjid berukuran 14 x 11 meter ini, menurutnya, direncanakan akan menghabiskan biaya sekira Rp190 juta, dan sebagian besar dananya berasal dari swadaya warga setempat. “Selain dari swadaya, kami pun dapat dana dari para donatur. Sedangkan dari ADD baru kami rencanakan pada tahun 2010 nanti,” terangnya.

Dia mengatakan, selain berbentuk dana, swadaya warganya pun diberikan dalam bentuk tenaga. Lebih dari 20 orang tiap harinya ikut membantu pengerjaan masjid yang kini telah mencapai sekitar 60 persen tersebut. Sementara, pekerja yang mendapatkan bayaran tiap harinya berjumlah sembilan orang.

“Atas terlaksananya rehab masjid ini, saya ucapkan terima kasih kepada warga dan para donatur. Sekarang warga Cimenga tinggal menunggu waktu untuk bisa memiliki masjid yang memadai dan lebih kokoh,” ungkap kuwu yang memimpin desa berpenduduk 2.695 jiwa ini.

Untuk diketahui, selain masjid Al Ikhlas, rehab masjid pun kini tengah dilakukan warga Cimenga di Blok Pamugaran. Sementara dua masjid lainnya yang berada di Blok Sindangasih dan di Dusun Ciawitali kini tengah dibangun. (kies/gun)

1400 Ekor Sapi KUBE FM Hilang

Kuningan, IB

Tahun 2003 lalu, sepuluh desa di Kabupaten Kuningan kebanjiran bantuan sapi yang mencapai 1.400 ekor melaui Dinas Nakertransos. Sayangnya sapi atau uang hasil penjualan sapinya itu sendiri raib entah kemana. Belum lagi kemubajiran dari pembuatan kandang sapi yang nilanya 10 persen dari total bantuan bila diuangkan.

“Sebanyak seribu empat ratus ekor sapi dengan harga seekor Rp. 5.000.000, maka telah hilang secara percuma sejumlah Rp. 7.000.000.000 (tujuh miliar rupiah),” kata Ading Sugandi, mantan anggota DPRD Kuningan.

Akhir-akhir ini, bantuan sosial mendapat sorotan tajam dari kalangan aktivis karena cenderung dikorup. (tan)

Pilkades Paling Meriah: H. Eman Suparman Pimpin Desa Sindangsari

Sindangagung, IB

Pemilihan Kepala Desa Sindangsari Kecamatan Sindangagung mungkin paling meriah dibanding Pilkades di desa lainnya. Pemandangan itu nampak dari beberapa catatan yang berhasil dihimpun IB, seperti adanya doorprize tujuh buah DVD dari Panitia bagi pemilih, marak 11 balong dan letusan petasan berantai.

Doorprize diundi saat pilkades masih berlangsung untuk tujuh nomor pemegang hak pilih yang beruntung. Pemberian itu sendiri disampaikan oleh Camat Sindangagung Bagja Gumelar, S.Sos seusai berakhirnya perhitungan suara.

Kemeriahan Pilkades tak sampai disitu, belum usai penghitungan sekira keunggulan 500 suara untuk H. Eman Suparman dan 200 suara untuk Uta Sutardi, warga Desa Sindangsari dan sekitarnya langsung menyerbu kolam milik kelurga H. Eman untuk merayakan kemenangan. Pada pertengahan penghitungan inipun terdengar rentetan petasan dari kubu calon pemenang. Menjelang akhir penghitungan, paguyuban pensiunan Sindangsari telah membentangkan spanduk ucapan kemenangan bagi pensiunan pejabat di BPN pusat ini.

Perhitungan suara yang berakhir sekira pukul 04.00 wib itu memang akhirnya dimenangkan H. Eman Suparman dengan meraih 1.130 suara unggul dari Uta Sutari yang meraup 503 suara. Sementara suara sisanya 15 tidak sah dan blangko 4 suara.

Kemenangan itupun disambut meriah dengan menggotong saksi H. Eman, Didi Suhardi AM. Pada penutupan, Ketua Panitia Pilkades, Ade Lesmana, S.Sos mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Sindangsari sehingga Pilkades dapat  berlangsung lancar, demokratis dan sukses tanpa ekses.

Menanggapi kemenangan itu, anggota BPD Sindangsari, Drs. H. Iip sabit, MA sudah dapat menduganya. Permasalahannya karena calon nomor 2 yakni H. Eman unggul dalam segala hal dari calon nomor 1 Uta Sutardi. Keunggulan itu baik dari SDM, kesuksesan dalam keluarga, dan finansial.

Pilkades Lainnya

Selama periode Agustus 2009  terdapat sembilan desa yang harus melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkdes), namun dua diantaranya belum memiliki calon yakni Desa Gunung Karung Kec. Luragung dan Desa/Kecamatan Cibingbin. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Kab. Kuningan, Drs. Ir. H. Durachman, MM melalui Kasubid Tata Pemerintahan Desa, Ahmad Faruk, S.Sos, membenarkan hal itu.

Untuk pelantikannya akan segera diusulkan kepada Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda dan diusulkan dilaksanakan di dua desa yakni Desa Sukajaya Kecamatan Cimahi dan Desa Jagara Kec. Darma. Ketujuh calon Kades (kuwu) terpilih yakni Desa Cantilan Kec. Selajambe Dedi Setiabudi, Desa Cijagamulya Kec. Ciawigebang Didi Mulyadi, Desa Sindangsari Kec. Sindangagung H.Eman Suparman, SH, Desa Jagara Kec. Darma Umar Hidayat, Desa Linggasana Kec. Cilimus Hj. Eni Rosdiana, Desa Cihaur Kec. Ciawigebang Karja Edi Suryadi, dan Desa Sukajaya Kec. Cimahi, M. Mukti. (tan)

Heni Rosdiana Kuwu Terpilih Desa Linggasana

Cilimus, IB

Warga Desa Linggasana Kec. Ciilmus telah melaksanakan pesta demokrasi pemilihan kepala desa (Pilkadaes), Sabtu (8/8). Pilkades diikuti dua calon yakni Hj. Heni Rosdiana (47 tahun) dan Hasan Sofyan (57 tahun). Keduanya merupakan muka baru dari kalangan wiraswasta.

Saat acara, Camat Cilimus, Elan Sugianto, BA mengatakan, pilkades ini merupakan pencerminan persiapan masyarakat untuk melaksanakan otonomi desa dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, harus disambut dengan antusias oleh warga yang telah memenuhi syarat memilih, sebagai tonggak awal pemeliharaan kebersamaan dan gotong-royong.

Ia berpesan agar pilkdes dilaksanankan secara baik, jujur, adil, cermat sesuai aturan yang berlaku. Dan bagi yang tidak terpilih harus legawa (lapang dada) kerena pada hakekatnya semuanya kehendak Allah SWT.

Di akhir acara, ketua panitia menyebutkan, Pilkades diikuti oleh 1.287 warga pemegang hak pilih. Dengan hasil Hj. Heni Rosdiana meraih 411 suara dan Hasan Sofyan meraih 405 suara. Sisanya tidak sah 170 suara, blangko tujuh suara, dan satu suara tidak sah. (dad)